Profil Desa Mantrianom

Ketahui informasi secara rinci Desa Mantrianom mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Mantrianom

Tentang Kami

Profil Desa Mantrianom di Kecamatan Bawang, Banjarnegara. Mengupas tuntas data wilayah, demografi penduduk, potensi ekonomi pertanian, serta dinamika pembangunan dan sosial kemasyarakatan desa yang strategis sebagai pusat pemerintahan kecamatan.

  • Pusat Pemerintahan dan Pelayanan

    Desa Mantrianom merupakan pusat administrasi dan layanan publik untuk Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara.

  • Potensi Pertanian

    Lahan subur yang didominasi oleh pertanian menjadi tulang punggung utama perekonomian mayoritas penduduk desa.

  • Dinamika Pembangunan

    Pembangunan infrastruktur dan kelembagaan ekonomi desa, seperti BUMDes dan Koperasi, menunjukkan gerak maju dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pasang Disini

Terletak di jantung pemerintahan Kecamatan Bawang, Desa Mantrianom menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis dengan peran sentral dalam konstelasi pembangunan Kabupaten Banjarnegara. Sebagai lokasi kantor Kecamatan Bawang, denyut nadi pelayanan publik dan administrasi berpusat di sini, menjadikannya etalase bagi desa-desa lain di sekitarnya. Dengan topografi yang landai dan potensi sumber daya alam yang melimpah, khususnya di sektor pertanian, Mantrianom terus berbenah, menyeimbangkan peran sebagai pusat pemerintahan sekaligus sebagai desa agraris yang produktif.

Posisinya yang strategis, didukung oleh geliat pembangunan infrastruktur dan inisiatif ekonomi lokal, menjadikan Desa Mantrianom sebuah subjek yang menarik untuk ditelisik lebih dalam. Profil ini akan mengupas secara objektif berbagai aspek yang membentuk wajah Mantrianom hari ini, mulai dari kondisi geografis dan demografis, hingga potensi ekonomi dan dinamika sosial kemasyarakatan yang menjadi fondasi bagi masa depannya.

Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif

Secara geografis dan administratif, Desa Mantrianom merupakan salah satu dari 18 desa yang berada di wilayah Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Desa ini menempati lahan seluas 282,97 hektar. Kantor Desa Mantrianom, yang juga menjadi pusat aktivitas pemerintahan desa, berlokasi di Jalan Raya Mantrianom KM.07, RT 01 RW 03, sebuah jalur yang cukup strategis dan mudah diakses.

Letak Desa Mantrianom berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di dalam maupun di luar Kecamatan Bawang, yang memperkuat posisi sosial dan ekonominya. Batas-batas wilayah Desa Mantrianom yakni:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Bawang dan Desa Bandingan.
  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Blambangan dan Desa Gemuruh.
  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Serang dan Desa Winong.
  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Binorong dan kembali berbatasan dengan Desa Bawang.

Dengan letak yang dikelilingi oleh desa-desa lain di Kecamatan Bawang, Mantrianom secara alamiah menjadi titik temu dan perlintasan aktivitas warga. Keberadaan kantor kecamatan di wilayahnya semakin mengukuhkan peran sentral tersebut dalam konteks pelayanan dan koordinasi antar desa.

Potret Kependudukan dan Demografi

Berdasarkan data profil masyarakat desa yang diperbarui pada 5 Januari 2025, jumlah penduduk Desa Mantrianom tercatat sebanyak 5.284 jiwa. Angka ini terdiri dari 2.647 penduduk laki-laki dan 2.637 penduduk perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang relatif seimbang. Ribuan penduduk tersebut tergabung dalam 1.835 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di seluruh wilayah dusun di Mantrianom.

Dengan luas wilayah 282,97 hektar atau sekitar 2,83 kilometer persegi, tingkat kepadatan penduduk Desa Mantrianom mencapai sekitar 1.867 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah pedesaan, yang salah satunya dipengaruhi oleh statusnya sebagai pusat kecamatan.

Struktur usia penduduknya bervariasi, dengan komposisi penduduk usia produktif menjadi yang terbesar. Hal ini menjadi modal demografis yang penting bagi pembangunan desa. Mayoritas absolut penduduk Desa Mantrianom memeluk agama Islam, dengan rincian 2.640 laki-laki dan 2.625 perempuan beragama Islam, sementara sebagian kecil lainnya memeluk agama Kristen. Dari segi etnis, hampir seluruh penduduk merupakan etnis Jawa, yang menandakan homogenitas budaya yang kuat di dalam komunitas. Data ini memberikan gambaran bahwa Mantrianom merupakan desa yang padat, agamis dan memiliki fondasi sosial budaya yang kokoh.

Perekonomian dan Mata Pencaharian

Tulang punggung perekonomian Desa Mantrianom bertumpu pada sektor pertanian. Ini tercermin dari data mata pencaharian pokok penduduknya. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai buruh harian lepas dan petani. Ratusan warga menggantungkan hidupnya dari mengolah lahan, baik milik sendiri maupun sebagai buruh tani. Selain itu, sektor perdagangan juga menjadi pilihan mata pencaharian yang cukup signifikan, diikuti oleh karyawan swasta dan wiraswasta. Sebagian kecil lainnya berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru, dan perangkat desa.

Pemerintah Desa Mantrianom menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong kemandirian ekonomi warganya. Salah satu langkah strategis yang diambil ialah pembentukan lembaga ekonomi desa. Pada awal Mei 2025, melalui musyawarah desa, dibentuk kepengurusan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Agrapana Mantrianom untuk periode 2025-2030. Inisiatif ini disusul dengan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Mantrianom, yang diharapkan menjadi langkah nyata menuju kemandirian ekonomi desa.

"Pembentukan BUMDes dan Koperasi ini merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat untuk memiliki wadah ekonomi yang kuat dan terorganisir," ujar seorang perwakilan pemerintah desa dalam sebuah kesempatan. "Kami berharap lembaga ini dapat mengelola potensi-potensi lokal, terutama di bidang pertanian dan peternakan, sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat."

Program ketahanan pangan juga menjadi fokus utama, di mana melalui musyawarah desa disepakati program berbasis pertanian dan peternakan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas pasokan pangan. Pemerintah desa juga aktif menyalurkan bantuan, seperti mesin perontok padi kepada kelompok-kelompok tani, untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas hasil panen.

Pembangunan dan Dinamika Sosial

Sebagai pusat pemerintahan kecamatan, Desa Mantrianom menjadi salah satu fokus pembangunan di Kabupaten Banjarnegara. Berdasarkan informasi terbaru per Juni 2025, salah satu proyek infrastruktur yang akan digulirkan ialah pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Mantrianom. Proyek ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Dinamika sosial di Desa Mantrianom berjalan aktif. Kegiatan kemasyarakatan seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin dilaksanakan oleh kader kesehatan desa di berbagai dusun. Kegiatan ini merupakan wujud kesadaran kolektif akan pentingnya kesehatan lingkungan. Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes), baik untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) maupun untuk perubahan anggaran, menjadi agenda rutin yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam merumuskan arah pembangunan desa.

Kehidupan pemuda juga mendapat perhatian melalui wadah Karang Taruna yang aktif. Di sisi lain, regenerasi kepemimpinan di tingkat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga berjalan sesuai mekanisme yang ada, seperti yang terlihat pada pemilihan anggota BPD untuk periode 2023-2029. Seluruh kegiatan ini, dari kesehatan, perencanaan pembangunan, hingga regenerasi kelembagaan, mencerminkan sebuah komunitas yang hidup dan terus bergerak maju. Dengan fondasi yang telah dibangun, Desa Mantrianom memiliki prospek cerah untuk terus berkembang sebagai pusat pelayanan yang prima dan desa agraris yang sejahtera di Kabupaten Banjarnegara.